Analisa Bisnis Cendol Yang Kelihatannya Sederhana Namun Cukup Menjanjikan
Es cendol adalah
salah satu minuman tradisional yang memiliki tempat tersendiri di hati
masyarakat Indonesia. Meskipun sekarang ini semakin banyak makanan dan minuman
mancanegara yang ngetrend, namun daya tarik es cendol tetap tidak ada duanya.
Selain menyegarkan, es cendol juga bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Tertarik dengan analisa bisnis cendol? Simak selengkapnya seperti berikut.
Es cendol adalah
minuman yang disukai oleh semua kalangan. Bukan hanya orang tua dan orang
dewasa, anak-anak yang diberikan es cendol pasti menyukainya. Selain segar dan
lezat, ini juga lebih sehat daripada minuman kekinian.
Analisa bisnis
cendol penting dipahami sebelum memulainya. Tanpa panjang lebar, mari kita
kupas di bawah ini.
Analisa Bisnis Cendol yang Segar
dan Menggiurkan
Jualan es cendol
kelihatannya memang sederhana dan tidak ada keuntungan yang menggiurkan. Namun,
jika kamu menelaah lebih lanjut maka berbeda.
Potensi
keuntungan dari bisnis minuman tradisional ini terhitung lumayan. Bahan-bahan
pembuatannya mudah ditemui dipasar dan murah.
Disisi lain,
target konsumennya menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya orang
tua, melainkan juga anak remaja.
1. Modal Awal Bisnis Cendol
Berbeda dari
bisnis lain yang modal awalnya cukup mahal, bisnis cendol bahkan bisa dimulai
dengan budget Rp. 2 jutaan sebagai uang membeli gerobak.
Sementara itu,
peralatan pendukungnya bisa memanfaatkan peralatan di dapur. Sedangkan jika
ingin membeli semuanya dengan yang baru, seperti di bawah ini:
·
Gerobak:
Rp. 2.500.000
·
Mangkuk:
Rp. 200.000.
·
Wadah:
Rp. 100.000.
·
Pengaduk:
Rp. 25.000.
·
Sendok:
Rp. 100.000.
·
Peralatan
Tambahan: Rp. 75.000.
Total modal awal
bisnis cendol adalah Rp. 3.000.000.
Jika membeli
gerobak dirasa terlalu mahal, kamu bisa membeli etalase saja. Harganya lebih
murah sekitar Rp. 1.500.000.
2. Biaya Operasional per Bulan
Setelah
menghitung modal awal untuk membeli peralatan pendukung, sekarang kita coba
perhitungkan biaya operasional untuk membeli bahan baku pembuatan es cendol.
Yaitu seperti di bawah:
·
Tepung
Sagu Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000.
·
Tepung
Terigu Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000.
·
Kapur
Sirih Rp. 3.000 x 30 = Rp. 90.000.
·
Air
Galon Rp. 7.000 x 30 = Rp. 210.000.
·
Santan
Rp. 15.000 x 30 = Rp. 450.000.
·
Daun
Suji Rp. 3.000 x 30 = Rp. 90.000.
·
Gula
Merah Rp. 20.000 x 30 = Rp. 600.000.
·
Es
Batu Rp. 10.000 x 30 = Rp. 300.000.
Total biaya
operasional bisnis cendol adalah Rp. 2.640.000 per bulan.
3. Omzet Jualan Es Cendol per
Bulan
Kita asumsikan
bahwa jualan es cendol kamu laku 30 porsi dalam sehari dengan harga Rp. 5.000
per porsi. Sehingga, dalam satu hari mendapatkan omzet Rp. 150.000.
Selama satu bulan
berarti Rp. 150.000 x 30 = Rp. 4.500.000. Pendapatan bersih selama 1 bulan
adalah Rp. 4.500.000 - Rp. 2.640.000 = Rp. 1.860.000.
Apakah nominalnya
terlihat kecil? Tentu saja tidak. Dalam contoh analisa bisnis cendol di atas
diasumsikan laku 30 porsi per hari.
Jumlah ini akan
semakin naik seiring dengan bisnis kamu yang dikenal oleh lebih banyak orang.
Tinggal mengalikan saja omzet tersebut.
Demikianlah
sedikit pembahasan mengenai analisa bisnis cendol yang bisa kamu jadikan
referensi untuk memperhitungkan modal dan peluang penghasilannya.
Selain itu,
jangan lupa beberapa hal penting lainnya sebelum memulai. Seperti kemampuan
untuk membuat cendol, pastikan belajar sampai benar-benar bisa.
Kemudian pertimbangkan
kompetitor yang ada di sekeliling. Apakah sudah banyak penjual minuman segar
atau belum. Selamat mencoba (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Analisa Bisnis Cendol Yang Kelihatannya Sederhana Namun Cukup Menjanjikan"