Analisa Bisnis Cetak Undangan, Modal Awal dan Estimasi Penghasilan
Bisnis cetak
undangan adalah peluang bisnis menjanjikan bagi semua kalangan. Baik itu
pebisnis yang sudah memiliki cukup modal, ataupun mahasiswa dan fresh
graduate dengan modal pas-pasan. Proses pembuatan yang mudah membuatnya
semakin menarik buat dicoba. Jika kamu benar-benar merasa tertarik, ini dia
analisa bisnis cetak undangan.
Undangan adalah
pemberitahuan kepada seseorang terhadap sebuah acara. Baik itu acara
pernikahan, hajatan, rapat dan masih banyak lagi. Kebutuhan masyarakat terhadap
undangan akan terus ada dan bahkan semakin meningkat.
Kesempatan
semakin terbuka lebar ketika di daerah belum ada percetakan yang menawarkan
pembuatan undangan. Tanpa panjang lebar, mari langsung disimak analisa bisnis
cetak undangan.
Analisa Bisnis Cetak Undangan
Yang Harus Diketahui
1. Modal Bisnis Cetak Undangan
Mari kita mulai
analisa bisnis cetak undangan dengan menghitung estimasi modal yang dibutuhkan.
Perhitungan di bawah ini mengasumsikan bahwa kamu tidak memiliki semua
peralatan dan harus membeli baru.
Jika sudah
memilikinya, maka tidak perlu membeli lagi. Seperti laptop dan printer yang
sebagian besar orang sudah ada. Begitu pun dengan meja dan kursi yang bisa
memanfaatkan seadanya.
Peralatan yang
paling penting adalah mesin cetak undangan. Berikut ini perhitungannya:
·
Etalase:
Rp. 2.500.000.
·
Printer:
Rp. 900.000.
·
Komputer
atau Laptop: Rp. 4.500.000.
·
Meja
& Kursi: Rp. 2.000.000
·
Mesin
Cetak Undangan: Rp. 6.500.000.
·
Staples:
Rp. 30.000.
·
Bolpoin:
Rp. 30.000.
·
Solasi:
Rp. 50.000.
·
Gunting:
Rp. 50.000.
·
Staplong:
Rp. 55.000.
Jumlah modal
bisnis cetak undangan:
Rp. 16.615.000.
2. Biaya Operasional Bisnis
Percetakan
Setelah
mengetahui berapa investasi awal yang dibutuhkan untuk mulai bisnis cetak
undangan, sekarang kita lanjut dengan membahas biaya operasional sehari-hari.
Di bawah ini
adalah estimasi untuk pesanan ramai dan selalu penuh. Nominalnya tentu
menyesuaikan apakah pesanan undangan sedang ramai atau tidak.
Minimal kamu
mengetahui apa saja yang dibutuhkan selama operasional cetak undangan. Yaitu
seperti di bawah ini:
·
Kertas:
Rp. 210.000 x 30 = Rp. 6.300.000.
·
Tinta:
Rp. 240.000 x 30 = Rp. 7.200.000.
·
Bahan
Plastik: Rp. 33.000 x 30 = Rp. 990.000.
·
Bahan
Kertas: Rp. 32.000 x 30 = Rp. 960.000.
·
Lem:
Rp. 32.000 x 30 = Rp. 960.000.
·
Pengemas:
Rp. 24.000 x 30 = Rp. 720.000.
·
Sewa
Tempat: Rp. 25.000 x 30 = Rp. 750.000.
·
Air
dan Listrik: Rp. 40.000 x 30 = Rp. 1.200.000.
Jumlah biaya
operasional per bulan:
Rp. 19.080.000. Angka ini bisa lebih sedikit ketika pesanannya tidak begitu
ramai.
3. Estimasi Penghasilan per
Bulan
Ini dia bagian
analisa bisnis cetak undangan yang paling dinanti oleh calon pengusaha. Yaitu
berapa besar penghasilan yang bisa didapatkan.
Kita asumsikan 1
lembar undangan dibanderol seharga Rp. 5.000. Dalam sehari kamu berhasil
menjual 160 lembar per hari. Sehingga diperoleh 160 x Rp. 5.000 = Rp. 800.000.
Kemudian
diperoleh estimasi penghasilan per bulan sebesar Rp. 800.000 x 30 = Rp.
24.000.000.
Keuntungan yang
diperoleh selama satu bulan berarti Rp. 24.000.000 - Rp. 19.080.000 = Rp.
4.920.000.
Dengan nominal
tersebut, lama balik modal bisnis cetak undangan sekitar 4-5 bulan. Tergantung
berapa banyak pesanan yang kamu kerjakan, semakin ramai bisa lebih cepat.
Demikianlah
pembahasan mengenai analisa bisnis cetak undangan yang bisa kamu jadikan
sebagai referensi untuk membuat pertimbangan atau rancangan bisnis.
Kembali lagi
diingatkan bahwa nominal yang disebutkan di atas bukanlah angka pasti,
melainkan hanya gambarannya saja. Tentu bisa berubah-ubah sesuai kondisi
masing-masing.
Selamat mencoba
dan salam sukses selalu (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Analisa Bisnis Cetak Undangan, Modal Awal dan Estimasi Penghasilan"