Mengapa Karyawan Perlu Berpikir Mulai Membangun Bisnis ?
Bagi pekerja kantoran atau karyawan entah di swasta ataupun pegawai negeri, membangun bisnis online ataupun offline adalah hal yang mungkin tidak pernah terpikirkan. Berdasarkan pengalaman saya, sekitar 80% dari mereka mengatakan bahwa bisnis bukanlah jalur hidup mereka atau mereka merasa tidak memiliki bakat berbisnis sehingga mereka mengesampingkan bisnis sebagai alternatif atau tujuan utama dalam hal mencari rejeki.
Padahal di tengah sulitnya ekonomi Indonesia
saat ini, membangun bisnis harusnya merupakan kewajiban bagi tiap warga negara.
Mengapa kita sebagai
karyawan harus mulai berpikir untuk membangun
bisnis ?
1. Agar Memiliki Pendapatan Cadangan di luar Gaji
Kantor
Mengandalkan penghasilan dari pekerjaan
sebagai pegawai kantoran cukup riskan. Apalagi ekonomi Indonesia masih saja rentan terhadap perubahan
eknomi global. PHK atau perusahaan bangkrut adalah hal
yang lazim terjadi
ketika resesi ekonomi melanda. Di zaman modern ini ancaman ini masih mempunyai
probabilitas yang besar. Tidak ada satu perusahaan pun yang kebal resesi,
termasuk perusahaan-perusahaan raksasa. Kita tahu bagaimana Nokia hancur dan
Kodak yang luluh lantak.
Dengan mulai membangun bisnis, anda memiliki
income cadangan jika sewaktu-waktu terkena PHK atau perusahaan gulung tikar.
Apalagi jika anda sudah berumah tangga dan hanya mengandalkan penghasilan dari
satu orang saja bisa berbahaya jika tiba-tiba terkena PHK. Rumah tangga bisa
terguncang bahkan tak jarang yang bunuh diri/gila gara-gara ekonominya
tiba-tiba ambruk. Tidak ada jaminan perusahaan yang besar sekalipun akan
survive terus menerus.
Kesalahan terbesar pekerja kantoran adalah
mereka terbius oleh “zona kenyamanan” yaitu mendapat gaji rutin tiap bulan.
Dengan pendapatan rutin seperti ini, bisnis tidak dipikirkan. Waktunya terlalu
sibuk untuk bekerja. Ketika terkena PHK barulah mereka menjerit-jerit,
menggelar demo besar-besaran. Beberapa dari mereka yang beruntung mendapat
pesangon langsung menggunakannya untuk ikutan bisnis yang ia tidak memiliki
pengetahuan/pengalaman sama sekali. Akibatnya ia tertipu atau bangkrut. Dunia
serasa kiamat.
2. Membantu Pemerintah Mengatasi Pengangguran
Jangan sekali-kali mengandalkan pemerintah
menciptakan lapangan pekerjaan. Pemerintah tidak bisa diandalkan dalam hal
menciptakan lapangan pekerjaan. Jangan menunggu! kita sendiri yang harus
bergerak!. Pengangguran di Indonesia sudah terlalu banyak bahkan yang bergelar
S1-S2 turut meramaikan komunitas pengangguran.
Dengan kita mulai membangun bisnis, minimal
bisa menolong diri kita sendiri dari ancaman pengangguran. Syukur-syukur jika
bisnis berkembang, kita malah bisa merekrut orang untuk dijadikan pegawai.
Dengan merekrut orang jadi pegawai, berarti kita turut menciptakan lapangan
kerja dan ini sangat membantu pemerintah mengatasi pengangguran.
Pemerintah juga seharusnya giat
mengkampanyekan “Gerakan Wirausaha Nasional” agar banyak tercipta lapangan
kerja dari para pebisnis. Mindset sebagian warga Indonesia harus diubah bahwa
setelah selesai sekolah/kuliah tidak mesti harus cari lowongan kerja.
3. Sebagai Sarana untuk Menolong Orang Lain
Saya pernah berbisnis burger dengan modal
sekitar 2,5 juta/counter. Saya punya beberapa counter di beberapa minimarket.
Yang saya rekrut pada saat itu adalah orang-orang yang membutuhkan pekerjaan
dan tentu tidak malu untuk jualan burger. Beberapa orang yang menurut saya
pengangguran kelas berat ternyata menolak menjadi pegawai counter burger dengan
alasan “gengsi” jualan burger di depan minimarket.
Saya lantas berpikir, pantas saja hidup mereka
susah terus.. la wong kerja halal saja koq pake gengsi. Padahal jelas sekali
gengsi tidak bisa membuat kita kaya. Justru kalau nanti kaya sudah pasti kita
bergengsi hehehe. Waktu itu saya baru tahu bahwa kondisi miskin itu diciptakan
oleh mindset (pemikiran) mereka sendiri.
Mereka maunya instan : dapat uang tanpa perlu
kerja keras. Saat tulisan ini dibuat, mereka masih memilih menjadi tukang
parkir gelap/serabutan atau menjadi polisi cepek di jalanan. Padahal jika mau
jualan burger, penghasilan mereka jelas lebih tinggi, apalagi jika jualannya
laku keras pasti akan dapat komisi lagi.
Akhirnya saya dapat pegawai dari kalangan
ibu-ibu. Mereka tidak masalah harus jualan burger, yang penting anaknya tetap
bisa sekolah karena suaminya jadi pengangguran akibat PHK. Meskipun hanya
jualan burger, Alhamdulilah bisa membantu orang lain yang membutuhkan.
4. Sebagai Persiapan Pensiun
Pensiun berarti hilangnya pendapatan berupa
gaji. Kita hanya akan mendapat tunjangan semacam jamsostek atau tunjangan hari
tua. Bagi yang terbiasa kerja, pensiun bisa menyebabkan post power syndrome
dimana seseorang akan mengalami stres, merasa tidak berharga lagi bahkan
cenderung temperamental.
Dengan memulai bisnis sejak menjadi karyawan,
maka ketika pensiun tiba kita tetap bisa beraktivitas mengurusi bisnis. Dengan
memiliki bisnis setelah pensiun kita pun tidak melulu tergantung secara
finansial kepada anak.
Manfaat lain jika kita memulai bisnis saat
menjadi karyawan adalah dapat memotong learning curve (kurva belajar).
Bisnis adalah belajar yang tiada henti. Jika kita baru membangun bisnis setelah
pensiun maka kita harus belajar semuanya dari awal sehingga risiko kegagalan
pun semakin besar. Lain halnya jika kita memulai bisnis sejak dini, skill
wirausaha kita terasah, mental semakin kuat dan pengalaman di lapangan akan
membuat kita menjadi kian matang seiring dengan pertambahan umur.
Jika bisnis yang kita bangun telah berkembang
pesat, maka Anda bisa menjadikan bisnis sebagai warisan bagi anak-cucu kita kelak.
Anak-cucu kita minimal tidak ikut-ikutan menjadi barisan pengangguran
indonesia.
Itulah
beberapa alasan mengapa karyawan perlu mulai berpikir mulai membangun bisnis ? Semoga
bermanfaat (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Mengapa Karyawan Perlu Berpikir Mulai Membangun Bisnis ?"