Bagaimana Cara Mengelola Gaji dan Belanja Bulanan Agar Tidak Boncos
Bagaimana cara mengelola gaji bulanan Anda untuk belanja bulanan Anda agar tidak boncos di akhir bulan. Juga yang terpenting
adalah bagaimana mendukung rencana jangka panjang Anda dengan sumber keuangan
yang diatur dengan baik.
Masalahnya belanja bulanan nggak terbatas hanya
membeli barang kebutuhan di rumah. Saat berada di mall atau supermarket
seringnya kita malah tergoda membeli barang lain yang belum tentu kita
butuhkan. Hasilnya, lagi-lagi biaya belanja bulanan kita bengkak.
Hitung Semua
Sebelum mendatangi supermarket, hal pertama yang
wajib dilakukan adalah menentukan daftar barang yang akan kita belanjakan
secara detail. Makanya cek dulu, deh, barang apa saja yang persediannya sudah
habis. Boleh aja, kok, langsung membuat daftarnya begitu kita menerima gaji.
Kalau bisa sih, lengkapi daftar kebutuhan
operasional kita dengan harganya. Jika nggak ingat dengan harganya, minimal
bikin perkiraan. Ini penting agar saat belanja kita sudah tahu barang apa saja
yang diprioritaskan dan nggak melenceng membeli barang lain yang nggak perlu.
“Biaya kebutuhan bulanan disebut operasional, dan
yang masuk ke dalam daftar ini bukan hanya personal care, tapi apa pun yang
memang diperlukan selama sebulan. Bedakan kebutuhannya antara barang dan jasa”
.
Kebutuhan berupa barang, jelaslah seperti sabun,
makanan, atau kosmetik. Sedangkan yang masuk dalam kebutuhan jasa antara lain,
biaya tempat tinggal, laundry, listrik, transport harian, uang pulsa,
bensin, TV kabel, iuran di gym, dan lainnya. Tuh, baru sadar, kan, selama ini
kita nggak memasukkan bujet kebutuhan jasa di dalam daftar.
Mingguan dan Bulanan
Namun, nggak semua kebutuhan harus dibujetkan untuk
sebulan. Nggak sedikit kebutuhan yang bisa dianggarkan setiap minggu. Biasanya,
sih, anggaran mingguan digunakan untuk makanan yang nggak tahan lama.
“Makanan seperti roti, buah, camilan, dan sayur
boleh dibeli setiap minggu. Namun untuk yang bisa tahan selama sebulan,
sebaiknya dibelinya tetap sebulan sekali,”
Untuk lebih menghemat sebaiknya kita belanja secara
grosiran. Pasalnya harga barang yang dijual grosir cenderung lebih murah. Tapi
nggak berarti kita boleh menghamburkan barang-barang itu nantinya.
Penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan.
“Belanja grosiran itu nggak bikin rugi jika
nantinya memang akan digunakan. Makanya sebelum membeli perhatikan tanggal
kedaluarsanya untuk menentukan waktu pemakaian dan kapan bisa belanja lagi,”
Penting juga untuk menyesuaikan kualitas barang
dengan kemampuan kita. Jika memang bujetnya cocoknya dengan brand A, jangan
memaksakan diri untuk membeli brand lain yang lebih mahal.
Budget Operasional 30%-50%
Bikin anggaran belanja bulanan memang
menyenangkan—iya, lah, sambil membayangkan apa yang bakal dibeli, sih. Tapi
saat menyusun anggaran, jangan lupakan uang yang harus dialirkan ke tabungan
dan kredit rumah.
“Aturannya, begitu gajian, 30%-nya harus digunakan
untuk membayar cicilan rumah atau apartemen, 20-40% disimpan sebagai tabungan
atau invetasi, sedangkan hanya 30% -50% yang boleh dipakai untuk biaya
operasional jika punya cicilan hutang. Jika tidak punya cicilan hutang bisa
lebih dari 50% untuk biaya operasional, dan pastikan Anda tetap menabung tiap
bulannya”
Tenang, jika bulan ini kebutuhan kita memang sedang
banyak-banyaknya, bujet operasional menjadi 50% asalkan kita sudah menyisihkan
dana untuk ditabung sebesar 20%. Melihat bujet belanja yang sudah lumayan besar
ini, harusnya, sih, kita nggak membobol tabungan lagi untuk belanja. Anda
seharusnya juga mempunyai dana darurat yang besarnya minimal 3 kali sampai
dengan 12 kali pengeluaran bulanannya (tergantung jumlah tanggungan Anda
dalam keluarga) maka dari itu kita wajib mempunyai dana darurat dengan menabung.
Pengeluaran Weekend
Seringnya, sih, bujet belanja bulanan habisnya
bukan untuk biaya operasional tapi malah buat hiburan. Yap, kita lupa kalau
pengeluaran untuk nonton bioskop, rekreasi, makan di luar, nyalon, dan karaoke
harusnya dimasukkan ke dalam bujet belanja bulanan. Padahal acara nongkrong
bareng teman atau keluarga dilakukan setiap weekend.
“Bikin rekening untuk hura-hura pas weekend, tapi
tetap sesuaikan besarnya dengan kemampuan dan kebutuhan. Jika bujet belanja
bulanan kita besarnya 30%, berarti 10%-nya bisa dipotong untuk kebutuhan
weekend, sedangkan jika bujet belanja bulanan 50%, berarti bujet hura-huranya
15%,”
Pengeluaran bulanan akan lebih mudah diatur jika
menggunakan amplop. Pisahkan setiap anggaran berdasarkan jenisnya di setiap
amplop. Gunanya agar kita tahu bujet pastinya dan bisa mengerem pengeluran jika
bujetnya sudah hampir habis.
“Biasakan untuk membawa uang tunai saat weekend dan
tinggalkan kartu kredit di rumah. Sebelum menggunakan uangnya, cek lagi apakah
kita memang perlu menjalankan kegiatan itu,”
Harusnya, nih, pikirkan cara lebih hemat sebelum
mengeluarkan uang untuk biaya weekend. Misalnya jika tadinya kita selalu nonton
dan dilanjutkan dengan makan di luar, sekarang pilih kegiatan yang bisa
dilakukan di rumah. Ajak teman atau saudara datang ke rumah kita, sewa DVD atau
buat acara barbeque di rumah dan bisa saja bikin aturan agar setiap orang
membawa ‘sumbangan’ makanan untuk dinikmati bersama. jadi lebih Hemat bukan?
“Bujet belanja bulanan memang boleh dihabiskan,
tapi jika bisa disisihkan, nggak ada salahnya untuk disimpan sebagian. Bila
kita bisa mengurangi bujet weekend setiap bulan, hasilnya malah bisa digunakan
untuk membeli barang yang sudah lama diinginkan seperti ponsel baru atau
rekreasi ke luar kota,”
Pakai Kartu Kredit? Boleh…
Sah-sah saja menggunakan kartu kredit untuk
berbelanja bulanan. Apalagi banyak supermarket yang menawarkan diskon jika kita
menggunakan kartu kredit tertentu. Wah, lebih hemat, nih!
“Idealnya belanja bulanan, tuh, menggunakan uang
tunai atau kartu debit. Tapi jika memang ada diskon, boleh menggunakan kartu
kredit dengan syarat dana untuk belanja itu sudah siap. Di sini kartu kredit
digunakan untuk pembayaran bukan berutang. Maksudnya, kita, kan, sudah tahu
berapa nominalnya, jadi begitu digunakan, langsung transfer untuk melunasinya,”
Jadi salah banget, tuh, jika utang belanja
bulanannya malah dibayar bulan depan. Bisa-bisa malah menumpuk dengan utang
lainnya dan kita kewalahan membayarnya.
Hitung-hitung!
Agar nggak merana di akhir bulan akibat kehabisan
uang, atur bujet operasional secerdas mungkin.
1.
Prioritaskan biaya kos, listrik, TV kabel, dan
telepon di awal gajian. Nggak mau, dong, bujet ini malah terpakai untuk hal
lain dan begitu ditagih kita malah nggak bisa membayar.
2.
Pilih-pilih tempat belanja. Lakukan cek dan ricek
setiap supermarket dan mall, soalnya ada beberapa supermarket yang memang
menjual barangnya lebih murah karena rajin mengadakan diskon.
3.
Bila kita sudah berlangganan fasilitas internet
lengkap dan cepat untuk ponsel, nggak perlu lagi, ah, membeli modem atau
memasang WiFi di rumah
Nah demikianlah ulasan
singkat kami mengenai bagaimana cara mengelola gaji dan belanja bulanan agar
tidak boncos di kemudian hari. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Mengelola Gaji dan Belanja Bulanan Agar Tidak Boncos"