8 Tantangan Dalam Bisnis dan Bagaimana Strategi Menghadapinya
Tantangan dalam
bisnis dan bagaimana strategi menghadapinya penting dipahami oleh setiap orang
yang ingin menjadi seorang wirausaha. Dibalik potensi keuntungan yang besar
dengan berbisnis, ada risiko dan tantangan yang sama besar untuk dihadapi.
Sering kali
ini jarang disadari oleh pebisnis pemula, karena mereka hanya fokus pada
keuntungan saja.
Bisnis bukanlah
cara instan untuk mendapatkan kekayaan. Menjadi seorang pebisnis sukses
pastinya tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak tantangan yang harus
dihadapi selama menjalankan bisnis.
Salah satu faktor
yang membuat seseorang gagal berbisnis adalah tidak memiliki strategi untuk
menghadapi tantangan mereka.
Lantas, apa saja
tantangan dalam bisnis dan bagaimana strategi menghadapinya? Yuk, disimak
pembahasan lengkap sebagai berikut.
Tantangan Dalam Bisnis dan
Bagaimana Strategi Menghadapinya
1. Modal Terbatas
Modal yang
terbatas adalah tantangan umum bagi para pengusaha pemula. Tidak bisa
dipungkiri, bahwasannya keterbatasan modal seringkali membuat usaha mereka
lebih susah berkembang. Padahal, dengan modal yang cukup mereka bisa
meningkatkan efisiensi bisnis dan kuantitas produksi.
Jika Anda
mengalami hal yang sama, maka solusi untuk menghadapinya adalah pandai-pandai
mengatur keuangan. Anda harus mengetahui skala prioritas dan memastikan
kebutuhan terpenuhi.
Sebagai contoh,
untuk meningkatkan produksi barang Anda membutuhkan mesin yang kapasitasnya
lebih besar. Namun, jangan gunakan keuntungan untuk membelinya jika harus
mengorbankan modal membeli bahan pokok.
Bagaimanapun,
membeli bahan pokok adalah yang paling utama. Jangan tergiur dengan pinjaman,
karena ini bisa menjadi batu sandungan bisnis Anda. Lebih baik sabar
mengumpulkan uang, baru membelinya.
2. Tidak Memiliki Target
Realistis
Jika di ulasan sebelumnya
admin sudah membahas salah satu contoh
sikap mental wirausaha adalah optimis, bukan berarti Anda bisa
sembarangan menetapkan target. Berbicara tentang target, Anda harus
menetapkannya secara realistis.
Target yang tidak
realistis hanya akan mempercepat kegagalan bisnis Anda. Oleh karena itu, ketika
menetapkan target harus memperhatikan kemampuan diri.
Contoh target
tidak realistis adalah Anda yang baru buka warmindo beberapa Minggu, langsung
menargetkan penjualan 100 porsi per hari. Ambisi itu memang bagus, namun coba
pikirkan kembali sumber daya masih terbatas dan belum banyak orang yang
mengetahui warmindo Anda.
3. Kurangnya Ilmu Bisnis
Kembali lagi
admin ingatkan bahwa bisnis adalah sesuatu yang kompleks dan terdiri dari
banyak hal. Sehingga, untuk bisa sukses menjalankan bisnis ada banyak yang
perlu Anda lakukan.
Namun, kebanyakan
pengusaha pemula hanya fokus pada satu aspek bisnis saja. Seperti mencurahkan
perhatiannya untuk produk, tanpa memikirkan aspek lain seperti manajemen
operasional, keuangan dan pemasaran.
Tantangan ini
bisa dihadapi dengan cara memperbanyak ilmu dan pengetahuan tentang bisnis.
Pelajari apa saja yang harus dipahami oleh pebisnis, setidaknya bagian-bagian
dasar.
Kita ambil contoh
Anda adalah pedagang buah-buahan. Selain berusaha mencari supplier buah segar
yang terpercaya, Anda juga harus memikirkan kapan waktu kulakan buah, dimana
lokasi berjualan, media promosi apa yang sebaiknya dilakukan, kemasan seperti
apa yang menarik, bagaimana kalau buah tidak laku dan kapan harus berjualan.
Sehingga, tidak
cukup hanya dengan memilih buah berkualitas bagus. Semua faktor penjualan harus
diperhatikan dan semua itu membutuhkan ilmu.
4. Banyak Kompetitor
Kompetitor adalah
pihak lain yang sama-sama menawarkan produk atau layanan, kemudian bersaing
dengan Anda untuk mencari konsumen dan menghasilkan penjualan.
Kompetitor
dibedakan menjadi dua macam, yaitu kompetitor langsung (menjual produk sama)
dan kompetitor tidak langsung (menjual produk berbeda namun target konsumen
sama).
Kompetitor adalah
tantangan bisnis bagi setiap pengusaha dan sering kali menjadi batu sandungan yang bisa
menggagalkan bisnis mereka.
Cara mengatasi
banyaknya kompetitor adalah berpikir inovatif dan kreatif untuk menarik minat
konsumen. Anda harus memikirkan bagaimana langkah yang tepat agar produk atau
layanan bisnis Anda sesuai kebutuhan konsumen.
Buatlah
penawaran-penawaran kreatif yang membedakan produk Anda dengan kompetitor.
Sehingga, bisnis tetap berjalan meskipun banyak pesaing. Ciptakanlah strategi
yang baik untuk membuat produk Anda memiliki nilai lebih.
Kita ambil contoh
Anda ingin membuka bengkel motor, padahal sudah ada beberapa bengkel. Nah,
pikirkan apa yang bisa Anda tawarkan sehingga orang mau memperbaiki kerusakan
kendaraan mereka di bengkel baru Anda.
Misalnya
menyediakan aksesoris lebih lengkap, ruang tunggu yang nyaman, fasilitas WiFi,
gratis service dengan minimal biaya tertentu, gratis pompa angin dan lain-lain.
5. Sulit Mengelola Keuangan
Salah satu aspek
penting di dalam bisnis adalah keuangan. Baik atau buruknya perkembangan bisnis sangat
ditentukan oleh seberapa bijak pemilik bisnis mengelola keuangan mereka.
Semakin baik pengelolaan keuangan, maka semakin baik bisnis tersebut
berkembang.
Keuangan penting
karena dari sinilah kebutuhan operasional bisnis bisa dipenuhi. Tanpa aliran
uang yang baik, susah bagi operasional bisnis untuk tetap lancar dan
berkembang.
Strategi
menghadapinya bisa dimulai dengan memantau arus kas, manajemen utang, membuat
perencanaan anggaran, manajemen risiko keuangan di masa depan dan pengelolaan
sumber daya manusia.
6. Tidak Memiliki Tujuan
Tantangan dalam
bisnis berikutnya yang harus dihadapi oleh pemula adalah memiliki tujuan. Tidak
sedikit dari mereka yang merintis bisnis dengan prinsip mulai saja dahulu dan
kebablasan untuk jangka panjang.
Model bisnis
seperti ini tidak akan berkembang, karena mereka tidak memiliki motivasi dan
ambisi yang ingin dicapai. Padahal, memiliki sebuah ambisi adalah kunci untuk
berkembang.
Dengan memiliki
ambisi, Anda akan terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa mencapai target.
Anda selalu berpikir strategi untuk mewujudkannya dan terus mengevaluasi setiap
kegagalan.
Dorongan untuk
mengembangkan tim juga kuat, karena memang memiliki target yang jelas. Sekarang
coba tanyakan pada diri sendiri, apa yang diharapkan dari bisnis Anda untuk 3
bulan ke depan, 6 bulan dan 1 tahun ke depan.
7. Pola Konsumen Yang Berubah
Secara Cepat
Sebagai seorang
pebisnis, Anda harus menyadari bahwa di era serba digital ini pola konsumen
cepat berubah. Konsumen menyukai sesuatu yang sedang viral, lebih suka
delivery, pembayaran memakai saldo digital dan mudah bosan.
Agar bisnis Anda
tetap bertahan, solusi menghadapinya adalah menyesuaikan diri. Seperti
mendaftarkan bisnis ke platform e-commerce, menerima pembayaran digital dan
riset trend terkini.
Kita ambil
contoh, Anda adalah penjual mie ayam. Saat ini sedang viral seblak pedas dan
membuat penjualan sepi.
Anda harus sigap
menghadapinya, bukan beralih menjual seblak namun menghadirkan pilihan pedas.
Anda bisa menjual menu mie ayam dengan extra pedas kepada konsumen.
Jangan lupa untuk
memastikan toko Anda tersedia di platform ojek online.
8. Tidak Menyadari Pentingnya
Sebuah Konten
Masih relevan
dengan poin sebelumnya, masyarakat saat ini mudah penasaran dengan sesuatu yang
viral. Itulah mengapa membuat konten tentang produk atau layanan Anda sangat
penting.
Siapa tahu video
Anda dilirik oleh influencer dan didatangi langsung oleh mereka, tanpa butuh
waktu lama pasti viral.
Selain itu,
konten adalah dokumentasi yang memberitahu calon konsumen tentang produk
tersebut. Upload konten yang menarik di berbagai kanal sosial media.
Demikianlah
pembahasan mengenai tantangan dalam bisnis dan bagaimana strategi
menghadapinya. Semoga uraian di atas bisa menjadi panduan bagi Anda yang baru
memulai berwirausaha. (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "8 Tantangan Dalam Bisnis dan Bagaimana Strategi Menghadapinya"