5 Hambatan Dalam Proses Produksi dan Cara Mengatasinya
Hambatan dalam
proses produksi dan cara mengatasinya terdiri dari beberapa macam yang harus
dipahami oleh setiap pebisnis. Meskipun sudah direncanakan secara matang, dalam
prakteknya ada hal-hal yang tidak terduga selama proses produksi berlangsung.
Agar bisa
menghadapi situasi tersebut, Anda perlu mempersiapkan diri. Sehingga, bisa
mengatasi setiap hambatan yang ada dengan baik.
Produksi adalah
bagian penting dalam sebuah bisnis. Sebab, dari sinilah produk itu berasal.
Ketika proses produksi berjalan dengan lancar, maka bisnis bisa memenuhi
kebutuhan konsumen dan melakukan penjualan.
Namun, di
beberapa momen ada kendala yang muncul dan mengganggu kelancarannya. Ini dia
berbagai macam hambatan dalam proses produksi dan cara mengatasinya.
Pengertian Sistem Produksi
Sebelum membahas
apa saja hambatan yang biasa terjadi selama proses produksi, alangkah baiknya
Anda mengetahui pengertian sistem produksi terlebih dahulu.
Sistem produksi
adalah rangkaian beberapa elemen yang saling menunjang dan berhubungan satu
sama lain sehingga bisa menyelesaikan proses produksi untuk kemudian
menghasilkan produk.
Beberapa elemen
didalam sistem produksi terdiri dari tenaga kerja, peralatan, mesin, bahan baku
dan data. Semua bersifat penting dan saling terhubung, sehingga jika salah satu
elemen mengalami gangguan maka mempengaruhi kelancaran proses produksi secara keseluruhan.
Hambatan Dalam Proses Produksi
dan Cara Mengatasinya
Proses produksi
adalah aktivitas yang kompleks, sehingga tidak bisa lepas dari yang namanya
hambatan. Dibawah ini adalah lima hambatan yang umum ditemukan selama proses
produksi.
1. Kesulitan Mengontrol Stok
Barang
Inventory Control
atau kontrol persediaan stok barang adalah hambatan yang paling umum dihadapi
oleh pabrik dan pelaku industri. Khususnya pabrik yang berskala kecil dan
menengah dengan sistem pencatatan secara manual.
Dengan aktivitas
produksi yang padat dan berkelanjutan, sering kali divisi pencatatan stok barang
kewalahan. Perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memantau dan
mengawasi persediaan barang secara efektif.
Sehingga,
perusahaan mengalami kelebihan atau kekurangan stok barang yang bisa mengganggu
operasional bisnis.
Adapun cara
mengatasi kesulitan mengontrol stok barang adalah memanfaatkan aplikasi
manajemen gudang yang serba otomatis.
Selain lebih
sederhana, aplikasi manajemen gudang membantu pencatatan lebih terintegrasi
dengan sistem dan terorganisir. Aktivitas inventory control juga bebas dari
human error.
2. Proses Produksi Kurang
Efisien
Hambatan umum
berikutnya di dalam proses produksi adalah sistem yang kurang efisien. Hal ini terjadi
karena masih banyak proses pekerjaan yang mengandalkan tenaga manusia dan belum
memanfaatkan sistem otomatisasi mesin.
Ketika sebuah
pabrik masih banyak mengandalkan tenaga manusia untuk menangani tugas di
masing-masing divisi, maka kuantitas dan kualitas tidak bisa dicapai
bebarengan. Sebab, tenaga kerja manusia memiliki sumber daya terbatas.
Dalam banyak
kasus, pabrik produksi memaksakan untuk mencapai target dengan jumlah di luar kemampuannya.
Sehingga, mereka mengorbankan kualitas demi mengejar kuantitas.
Praktek semacam
ini jelas keliru dan sangat tidak baik untuk keberlangsungan bisnis jangka
panjang.
Meskipun target
terpenuhi, apabila kualitasnya menurun membuat konsumen merasa rugi. Tidak
jarang klien meminta revisi produk atau bahkan menolaknya.
Adapun cara
mengatasi yang lebih tepat adalah memanfaatkan mesin otomatisasi. Sehingga,
kuantitas bisa dicapai tanpa harus mengorbankan kualitas.
3. Kekurangan SDM yang
Berkualitas
Hambatan dalam
proses produksi dan cara mengatasinya kali ini berhubungan dengan karyawan atau
Sumber Daya Manusia.
Kesalahan yang
biasa ditemui adalah pabrik hanya fokus merekrut karyawan baru sebanyak mungkin
demi mengejar kuantitas produksi, tanpa menyeleksi secara teliti.
Padahal, kualitas
dari SDM sangat menentukan hasil akhir produksi. Sehingga, Anda harus
memastikan bahwa calon karyawan yang ingin direkrut benar-benar sesuai dengan
kualifikasi yang dibutuhkan.
Sebelum membuka
lowongan pekerjaan baru, Anda harus membuat konsep secara mendalam tentang
kualifikasi calon karyawan.
Selain memiliki
skill yang sesuai dengan jobdesk, calon karyawan seharusnya memiliki soft skill
sebagai pendukung. Seperti kemampuan komunikasi, kerja sama tim, beradaptasi dengan perubahan dan
lain sebagainya.
Dengan SDM yang
memadai dan berkualitas unggul, proses produksi akan berjalan lebih efisien dan
produktif. Sebab, setiap tugas ditangani oleh pekerja yang menguasai bidang
tersebut dan mereka mampu bekerjasa sama untuk mencapai tujuan akhir.
Sebagai owner
bisnis, Anda juga bisa mengadakan program khusus untuk meningkatkan skill yang
dimiliki karyawan. Seperti mendatangkan spesialis, mengikutsertakan karyawan di dalam seminar dan
lain sebagainya.
4. Tidak Bisa Beradaptasi dengan
Teknologi Terkini
Kita semua hidup
di era serba digital dan berbasis teknologi, pemanfaatannya menyebar luas ke
berbagai aspek kehidupan termasuk membantu meningkatkan efisiensi proses
produksi.
AI, Machine
Learning dan berbagai macam perangkat otomatisasi adalah contoh-contoh
teknologi yang sekarang sedang banyak dimanfaatkan oleh pabrik produksi.
Seperti yang
sudah disinggung sebelumnya, salah satu faktor yang membuat proses produksi
kurang efisien adalah terlalu mengandalkan sistem manual dengan bantuan tenaga
manusia.
Padahal, diluar
sana ada banyak teknologi yang bisa melakukan tugas berulang dengan lebih cepat
dan efisien. Contohnya adalah pengemasan produk dan pemberian label secara
otomatis.
Keberadaan mesin
otomatisasi ini bukan berarti menghilangkan peran manusia, namun hanya untuk
membantu tugas berulang dan sederhana.
Tenaga manusia
bisa dimanfaatkan untuk tugas lainnya, sehingga operasional produksi semakin
efisien.
Jika Anda merasa
bahwa pabrik produksi yang dikelola masih banyak mengandalkan tenaga manual,
sebaiknya mulai beradaptasi. Bisa berkonsultasi dengan spesialis dan memilih
beberapa karyawan untuk belajar mengoperasikan mesin yang hendak dibeli.
Pabrik di luar
negeri saat ini mayoritas memanfaatkan teknologi terkini untuk membantu
meningkatkan produksi mereka. Agar tetap bisa bersaing, sudah seharusnya Anda
ikut memanfaatkan berbagai macam terobosan teknologi terbaru.
Anda tidak boleh
anti terhadap segala bentuk perubahan, khususnya yang berhubungan dengan
teknologi pendukung produksi. SDM dan teknologi harus berjalan beriringan agar
bisa mencapai target yang diinginkan.
5. Tidak Terintegrasinya Data
Sistem Produksi
Untuk bisa
menyusun strategi bisnis yang tepat dan efisien, maka membutuhkan kumpulan data
yang akurat. Mulai dari data stok bahan baku, produk terlaris, permintaan pasar
dan masih banyak lagi lainnya.
Jika pencatatan
data tersebut dilakukan secara manual dan terpisah, maka sulit untuk membuat
analisa yang baik dan akurat pada saat menyusun strategi bisnis.
Pencatatan data
secara manual sangat rentan terhadap human
error, seperti jumlah stok ada selisih, berkas data hilang dan sebagainya
yang berpotensi merugikan perusahaan.
Solusi untuk
menghadapi tantangan ini adalah menerapkan sistem manajemen gudang dan IoT.
Mulai dari proses pencatatan data sampai dengan analisis bisa dilakukan secara
efisien.
Sebab, semua data
bisa diintegrasikan ke dalam satu sistem terpusat.
Demikianlah
pembahasan ringkas mengenai lima hambatan dalam proses produksi dan cara
mengatasinya. Di atas hanyalah contoh umum dari serangkaian hambatan yang dihadapi oleh
pebisnis, sedangkan dalam prakteknya bisa lebih kompleks.
Namun, dengan
memahami ke-lima hambatan di atas Anda sudah meminimalisir kesalahan dan
membuat proses produksi semakin efisien.
Dimulai dari
data, SDM dan teknologi, semua harus saling terhubung satu sama lain untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sehingga, kuantitas produksi bisa ditingkatkan dan
tetap menjaga kualitasnya. (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "5 Hambatan Dalam Proses Produksi dan Cara Mengatasinya"