Contoh Contoh Manajemen Perkantoran
Sebelum
membahas mengenai contoh contoh manajemen perkantoran marilah kita bahas mengenai
pengertian manajemen perkantoran itu apa, terutama dari pendapat para ahli di
bidingnya yang tidak perlu kita ragukan lagi kredibilitasnya. Manajemen perkantoran adalah salah satu aspek
penting dalam dunia bisnis dan organisasi. Ini adalah disiplin ilmu yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
berbagai aktivitas dan tugas yang terkait dengan pengelolaan kantor atau
lingkungan kerja.
Pengertian Manajemen Perkantoran
Menurut Para Ahli
Manajemen perkantoran
memiliki peran kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang efisien,
produktif, dan efektif. Dalam esai ini, kita akan menjelaskan pengertian
manajemen perkantoran menurut beberapa ahli terkemuka, serta memberikan
referensi dari karya-karya mereka.
- Mary Ellen Oliverio, Charles S. White, dan
James D. Marshall
Menurut Oliverio,
White, dan Marshall dalam bukunya yang berjudul "Office Management: A
Productivity and Quality Focus," manajemen perkantoran adalah suatu
pendekatan yang terstruktur dan terorganisir dalam mengelola sumber daya
manusia, peralatan, dan teknologi informasi untuk mencapai tujuan bisnis yang
diinginkan. Mereka menggarisbawahi pentingnya fokus pada produktivitas dan
kualitas dalam manajemen perkantoran.
- James A. O'Brien dan George M. Marakas
Dalam buku mereka yang
berjudul "Management Information Systems," O'Brien dan Marakas
menggambarkan manajemen perkantoran sebagai proses perencanaan, organisasi,
pengendalian, dan pengawasan berbagai aspek operasional kantor, termasuk
manusia, peralatan, dan teknologi. Mereka mengemukakan bahwa manajemen
perkantoran modern sering kali sangat tergantung pada teknologi informasi.
- Mary Ellen Guffey dan Richard Almonte
Dalam buku
"Business Communication: Process and Product," Guffey dan Almonte
menekankan bahwa manajemen perkantoran mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan, dan pelaksanaan tugas-tugas administratif dalam suatu organisasi.
Mereka juga menyoroti pentingnya komunikasi bisnis yang efektif dalam konteks
manajemen perkantoran.
- John M. Ivancevich dan Thomas N. Duening
Dalam bukunya yang
berjudul "Business Principles and Management," Ivancevich dan Duening
menggambarkan manajemen perkantoran sebagai fungsi pengelolaan yang fokus pada
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian berbagai aktivitas
administratif dan operasional yang terkait dengan kantor atau lingkungan kerja.
- William M. Pride, Robert J. Hughes, dan
Jack R. Kapoor
Dalam buku
"Business," Pride, Hughes, dan Kapoor menyatakan bahwa manajemen
perkantoran adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
tugas-tugas administratif dan operasional yang diperlukan untuk menjalankan
sebuah organisasi atau perusahaan dengan efisien dan efektif. Mereka menyoroti
pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam konteks ini.
- Ricky W. Griffin dan Michael W. Pustay
Dalam buku
"International Business," Griffin dan Pustay menjelaskan manajemen
perkantoran sebagai koordinasi dan pengawasan berbagai aktivitas administratif
dan operasional dalam suatu organisasi atau perusahaan. Mereka menekankan bahwa
manajemen perkantoran dapat berbeda-beda dalam lingkungan bisnis internasional.
- Robbins, Coulter, dan DeCenzo
Dalam buku
"Fundamentals of Management," Robbins, Coulter, dan DeCenzo
menjelaskan manajemen perkantoran sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian berbagai aktivitas yang berkaitan dengan kantor
dan pekerjaan administratif dalam sebuah organisasi. Mereka menggarisbawahi
pentingnya manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
- Laudon dan Laudon
Dalam buku
"Management Information Systems: Managing the Digital Firm," Laudon
dan Laudon menggambarkan manajemen perkantoran sebagai penggunaan teknologi
informasi untuk mengelola dan memfasilitasi berbagai aktivitas dan tugas
administratif dalam organisasi. Mereka menyoroti peran kunci sistem informasi
dalam manajemen perkantoran modern.
Pengertian manajemen
perkantoran menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu disiplin
ilmu atau pendekatan yang berfokus pada perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian berbagai aktivitas administratif dan operasional
dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini melibatkan pengelolaan sumber
daya manusia, peralatan, teknologi informasi, dan komunikasi bisnis untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif.
Manajemen perkantoran
juga dapat bervariasi dalam konteks bisnis internasional dan sangat tergantung
pada perkembangan teknologi informasi. Seiring dengan perubahan dunia bisnis
yang terus berkembang, manajemen perkantoran terus beradaptasi untuk memenuhi
tuntutan baru dalam mencapai produktivitas dan kualitas yang lebih baik.
Dalam praktiknya,
manajemen perkantoran melibatkan berbagai aktivitas, termasuk perencanaan
anggaran, pengaturan jadwal, manajemen inventaris, pengelolaan sumber daya
manusia, pengembangan kebijakan dan prosedur, serta implementasi teknologi
informasi yang relevan. Keberhasilan dalam manajemen perkantoran sering kali
menjadi kunci kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Dalam era digital saat
ini, manajemen perkantoran juga semakin terkait dengan pemahaman dan
pemanfaatan teknologi informasi yang tepat guna untuk meningkatkan efisiensi
operasional. Sistem informasi manajemen (MIS) dan perangkat lunak produktivitas
kantor seperti pengolah kata, spreadsheet, dan alat kolaborasi online menjadi
alat penting dalam membantu manajer perkantoran dalam pekerjaan mereka.
So, manajemen
perkantoran adalah disiplin ilmu yang berperan penting dalam mengelola
aktivitas administratif dan operasional dalam organisasi atau perusahaan. Ini
melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian berbagai
sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efisien dan efektif. Dalam
dunia bisnis yang terus berkembang, manajemen perkantoran terus beradaptasi
dengan perkembangan teknologi dan lingkungan global yang berubah, menjadikannya
unsur kunci dalam kesuksesan organisasi masa kini dan masa depan.
Fungsi Manajemen dalam Proses
Bisnis
Fungsi manajemen
merupakan peranan penting dalam pencapaian tujuan dalam organisasi atau usaha
yang dijalankan. Fungsi manajemen menurut Terry (1972) dalam bukunya yang
berjudul Principle of Management terdiri dari tahapan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Hal ini berarti untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, setiap proses bisnis/usaha akan selalu melaksanakan
tahapan tersebut di atas. George R Terry menyimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan organsasi secara efisien dan efektif perlu dilakukan pemberdayaan semua
sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
Pendapat Griffin
(2008) bahwa fungsi organisasi adalah bagian dari proses perencanaan,
organisasi, koordinasi dan pengendalian sumberdaya agar tujuan yang akan
dicapai dapat efektif dan efisien. Sasaran dalam fungsi manajemen menurut Ricky
adalah pengendalian sumber daya agar tujuan dapat tercapai sesuai rencana,
terorganisir dan tepat waktu.
Lawrence dan Lee
(2010) berpendapat bahwa fungsifungsi manajemen adalah ilmu dan seni untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi manusia
dengan bantuan alat sehingga dapat mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Sebagai sebuah ilmu dan seni, maka dalam setiap aktivitas kegiatan organisasi
akan dapat berubah sesuai pengawasan yang dilakukan. Perubahan yang terjadi
akan mengarah kepada perbaikan dalam upaya pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Dari ketiga pendapat
di atas, maka dapat dikatakan bahwa fungsifungsi manajemen memiliki peranan
yang penting dalam pemcapaian tujuan pada proses bisnis/usaha yang dilakukan.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah:
a. Perencanaan (planning)
Tahap perencanaan
dapat berupa bagaimana organisasi menentukan tujuan/target, merencanakan
strategi dalam pencapaian tujuan/ target, bagaimana menentukan berbagai
sumberdaya yang dibutuhkan dalam operasioal usaha, dan menetukan bagaimana menyusun
kriteria/standar ketercapaian tujuan dan sebagainya.
b. Pengorganisasian
(organizing)
Tahap pengorganisasian
meliputi kegiatan menentukan sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi
dan jenis pekerjaannya. Kegiatan ini dapat diawali dengan proses rekruitmen, penerimaan
dan penetapan pegawai sesuai kompetensi dan jenis pekerjaannya, pelatihan
saampai pada pemutusan hubungan kerja. Proses tersebut dapat dilakukan sesuai
dengan prosedur yang telah dirumuskan pada tahap perencanaan.
c. Penggerakan (actuating
and directing)
Pada tahap penggerakan
ini dilakukan untuk menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan efektif dengan
menciptakan suasana kerja yang lebih nyaman dan dinamis. Dalam proses
penggerakan dilakukan fungsi pengarahan yang dapat berupa pemberian motivasi,
penjelasan/sosialisasi tugas dengan kebijakan yang jelas.
d. Pengawasan (controlling)
Tahap fungsi
pengawasan dijalankan dalam rangka mengukur kualitas kerja, pencapaian
tujuan/target organisasi dan pemberian alternatif solusi atas penyimpangan yang
terjadi. Dalam fungsi pengawasan juga perlu diperhatikan penetapan waktu
pengawasan, cara pengawasan yang dilakukan, pilihan solusi atas masalah dan bentuk
instruksi yang digunakan sebagai pengawasan.
Dari berbagai pendapat
tentang pengertian manajemen perkantoran dapat disimpulkan bahwa manajemen
perkantoran didefinisikan sebagai proses merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi aktivitas kantor dalam mewujudkan kantor sebagai penyedia layanan informasi
dan komunikasi untuk membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan
efisien. Pemahaman terhadap aktivitas kantor dalam hal ini merujuk pada peranan
atau fungsi kantor yang terdiri dari fungsi utama dan fungsi pendukung.
Oleh karena fungsi
kantor sebagai penyedia layanan informasi dan komunikasi, maka dalam
penyelenggaraannya harus ditopang oleh tiga hal, meliputi:
·
manajemen
informasi yang berkualitas;
·
sistem
komunikasi yang efektif; dan
·
teknologi
informasi dan komunikasi yang relevan.
Inilah Contoh Contoh
Manajemen Perkantoran
Untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana manajemen perkantoran diterapkan
dalam praktik sehari-hari, mari kita lihat beberapa contoh konkret dari
berbagai aspek manajemen perkantoran.
1. Perencanaan Anggaran:
Salah satu aspek
penting dari manajemen perkantoran adalah perencanaan anggaran. Setiap
organisasi harus mengelola sumber daya finansialnya dengan cermat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contohnya, seorang manajer keuangan di
sebuah perusahaan harus merencanakan anggaran tahunan untuk departemen
keuangannya. Anggaran ini akan mencakup estimasi pengeluaran untuk gaji staf,
biaya operasional, investasi, dan proyek-proyek khusus. Dengan merencanakan
anggaran dengan baik, perusahaan dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu
dan memastikan keuangan mereka tetap seimbang.
2. Pengaturan Jadwal:
Manajemen perkantoran
juga melibatkan pengaturan jadwal yang efisien. Misalnya, seorang manajer
proyek harus merencanakan jadwal untuk timnya, termasuk penugasan tugas,
tenggat waktu, dan alokasi sumber daya. Pengaturan jadwal yang baik membantu
memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Selain
itu, seorang sekretaris eksekutif mungkin bertanggung jawab untuk mengelola
jadwal harian eksekutifnya, termasuk pertemuan, konferensi, dan perjalanan
bisnis. Dengan mengatur jadwal dengan efisien, pekerjaan dapat berjalan lebih
lancar dan efektif.
3. Manajemen Inventaris:
Manajemen perkantoran
juga melibatkan manajemen inventaris, terutama dalam organisasi yang memiliki
stok barang atau peralatan yang digunakan dalam operasional sehari-hari.
Misalnya, seorang manajer gudang harus memantau persediaan barang, mengatur
pengiriman, dan memastikan bahwa barang selalu tersedia ketika diperlukan.
Dalam lingkungan perkantoran, manajemen inventaris dapat melibatkan pengelolaan
persediaan kantor seperti peralatan komputer, kertas, tinta, dan perlengkapan
kantor lainnya. Pemantauan inventaris yang tepat membantu organisasi
menghindari kekurangan barang yang dapat menghambat produktivitas.
4. Pengelolaan Sumber Daya
Manusia:
Manajemen perkantoran
juga berperan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Seorang manajer SDM
bertanggung jawab untuk merekrut, melatih, dan mengelola karyawan. Mereka juga
harus mengatasi masalah karyawan, seperti konflik atau masalah kinerja. Dalam
konteks manajemen perkantoran, penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang
produktif dan mendukung pertumbuhan profesional karyawan. Ini termasuk
pengembangan program pelatihan, penilaian kinerja, dan manajemen konflik yang
efektif.
5. Pengembangan Kebijakan dan
Prosedur:
Manajemen perkantoran
juga mencakup pengembangan kebijakan dan prosedur yang jelas. Ini adalah
panduan yang membantu mengatur perilaku dan tindakan di seluruh organisasi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki kebijakan penggunaan
internet yang mengatur bagaimana karyawan dapat menggunakan internet selama jam
kerja. Prosedur ini dapat mencakup langkah-langkah untuk melaporkan pelanggaran
dan konsekuensinya. Pengembangan kebijakan dan prosedur yang baik membantu
menjaga konsistensi dan disiplin dalam organisasi.
6. Implementasi Teknologi
Informasi:
Dalam era digital saat
ini, teknologi informasi memainkan peran penting dalam manajemen perkantoran.
Contohnya, perusahaan mungkin menggunakan perangkat lunak manajemen proyek
untuk mengkoordinasikan proyek-proyek mereka, atau sistem manajemen sumber daya
manusia (HRM) untuk melacak data karyawan. Penggunaan teknologi informasi yang
tepat dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memungkinkan akses informasi
yang lebih cepat dan akurat.
7. Manajemen Keamanan Kantor:
Manajemen perkantoran
juga mencakup keamanan kantor. Ini melibatkan langkah-langkah untuk melindungi
aset fisik dan informasi organisasi. Sebagai contoh, seorang manajer keamanan
kantor mungkin bertanggung jawab untuk mengatur sistem keamanan fisik, seperti
kamera pengawas atau sistem kontrol akses. Mereka juga harus memastikan bahwa
data sensitif dan informasi perusahaan dilindungi dari ancaman keamanan cyber.
8. Manajemen Layanan Pelanggan:
Dalam beberapa
organisasi, manajemen perkantoran juga berperan dalam manajemen layanan
pelanggan. Ini terutama berlaku untuk perusahaan layanan seperti pusat
panggilan atau perusahaan perhotelan. Manajer perkantoran di sektor ini harus
memastikan bahwa layanan pelanggan yang diberikan kepada klien atau tamu adalah
yang terbaik. Ini melibatkan pelatihan staf, pemantauan layanan pelanggan, dan
penanganan keluhan.
9. Manajemen Kebersihan dan
Kesehatan Kerja:
Manajemen perkantoran
juga harus memperhatikan kebersihan dan kesehatan kerja. Ini termasuk menjaga
lingkungan kerja bersih dan aman untuk karyawan. Manajer perkantoran harus
mengatur pemeliharaan dan pembersihan gedung kantor serta mengimplementasikan prosedur
keamanan yang relevan. Kebersihan dan kesehatan kerja yang baik dapat
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mengurangi risiko cedera atau penyakit.
10. Manajemen Perubahan:
Terakhir, manajemen
perkantoran juga melibatkan manajemen perubahan. Dalam dunia yang terus
berkembang, organisasi harus dapat beradaptasi dengan perubahan dalam industri,
teknologi, dan pasar. Manajer perkantoran sering kali harus memimpin perubahan,
mengkomunikasikan perubahan kepada karyawan, dan memastikan bahwa perubahan
diimplementasikan dengan sukses.
Contoh contoh
manajemen perkantoran mencakup berbagai aspek dalam mengelola operasi
sehari-hari sebuah organisasi atau perusahaan. Ini melibatkan perencanaan
anggaran, pengaturan jadwal, manajemen inventaris, pengelolaan sumber daya
manusia, pengembangan kebijakan, penggunaan teknologi informasi, keamanan
kantor, manajemen layanan pelanggan, kebersihan dan kesehatan kerja, serta
manajemen perubahan. Dengan menerapkan praktik-praktik manajemen perkantoran
yang efektif, sebuah organisasi dapat mencapai produktivitas yang lebih baik,
menghindari masalah, dan tetap beradaptasi dengan perubahan yang terus
berlangsung dalam dunia bisnis.
Semoga bermanfaat (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "Contoh Contoh Manajemen Perkantoran"