4 Catatan Penting Manajemen Keuangan Saat Krisis
4 Catatan Penting Manajemen Keuangan Saat Krisis
Wabah pandemi covid 19 belumlah habis sepenuhnya, setelah beberapa bulan melandai, pemerintah melonggarkan aturan pembatasan sosial. Kini angka penyebaran virus ini mengalami kenaikan. Kementerian kesehatan mencatat bertambahnya pasien covid 2019 hingga angka 11.588 Jiwa.
Dalam kondisi yang belum sepenuhnya aman ini, kita sebaiknya mulai berpikir untuk memanajemen keuangan. Tidak hanya untuk kalangan mapan saja. Karena sejatinya ilmu tentang manajemen keuangan harus dipahami semua kalangan.
Berikut ini adalah tips manajemen keuangan pada situasi krisis:
Atur Pengeluaran Tidak tetap dengan menghitung nilai rata-rata
Saat mengatur arus pemasukan dan pengeluaran (kas), terbagi menjadi 2 yaitu pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap. Pengeluaran tetap contohnya seperti bayar tagihan listrik, pulsa, spp, atau kredit motor. Tipe pengeluaran lebih mudah dicatat dibandingkan pengeluaran tidak tetap.
Pengeluaran tidak tetap bisa diatur dengan metode menghitung nilai rata-ratanya selama 3 bulan terakhir. Dengan cara ini, kita akan mendapatkan gambaran tentang uang yang perlu dipersiapkan untuk membayar keperluan tersebut.
Memprioritaskan Kebutuhan dan Kewajiban
Uang yang dimiliki sebaiknya dialokasikan untuk pengeluaran yang sifatnya wajib dikeluarkan atau membeli sesuatu yang sangat dibutuhkan. Contoh kebutuhan penting seperti makan, bensin, biaya pendidikan, kos, tabungan, cicilan dan sejenisnya. Memprioritaskan alokasi keuangan adalah hal yang wajib dilakukan pada saat situasi ekonomi kurang baik seperti ini.
Untuk kebutuhan-kebutuhan bersifat sekunder seperti shopping, liburan, atau bermain game, sebaiknya dinomorduakan terlebih dahulu. Kita boleh mengeluarkan uang untuk hal tersebut saat keuangan sudah mencukupi.
Stop kebiasaan hutang
Saat memiliki sisi uang yang cukup dan kita masih memiliki tanggungan utang jangka pendek berbunga besar, jangan biarkan untuk menunda pembayaran, karena berujung pada pemborosan. Lebih baik untuk segera dibayarkan. Contoh hutang yang berbunga besar antara : pinjaman online, rentenir, hingga cicilan tanpa Kartu kredit.
Masih banyak orang yang menyepelekan hutang, meski memiliki uang tapi tak kunjung membayarnya. Hutang berbunga besar jelas akan menganggu arus keuangan.
Pada masa resesi ekonomi ini sebaiknya juga tidak usah untuk berhutang lagi, utamanya untuk beli smartphone baru atau barang yang tidak perlu. Kalaupun berhutang pastikan jumlahnya tidak melebihi aset yang kita punya. Idealnya dibawah 30 % dari pendapatan perbulan.
Gunakan Asuransi Untuk Mencegah Resiko
Daftarlah asuransi sebagai langkah proteksi terhadap berbagai resiko. Bisa berupa Asuransi kesehatan, Jiwa hingga properti. Perlu diketahui sekarang ini banyak yang menawarkan program asuransi sekaligus dengan investasi. Alhasil iuran premi yang dibayarkan akan dialokasikan untuk dua hal, sebagai proteksi dan investasi.
Penggabungan Program asuransi dan investasi sejatinya untuk memperluas pilihan untuk nasabah. Selain sebagai ikhtiar proteksi juga bisa digunakan untuk menambah asset.
Posting Komentar untuk " 4 Catatan Penting Manajemen Keuangan Saat Krisis"