Cara Beternak Ikan Gabus
Cara beternak ikan gabus – Bagi sebagian peternak ikan, kadang menganggap ikan gabus tidak sebaik dengan usaha budidaya ikan lainnya. Padahal potensi ikan gabus cukup besar karena selain mudah dibudidayakan dan enak dikonsumsi, ikan gabus juga kaya khasiat untuk obat berbagai jenis penyakit.
Berdasarkan
hasil penelitian, Ikan Gabus yang memiliki nama latin Ophiocephalus striatus
ini mengandung albumin (bagian protein yang sangat penting bagi tubuh manusia)
yang sangat tinggi. Sehingga ekstrak ikan gabus ini sangat ampuh untuk
penyembuhan berbagai jenis penyakit misalnya hepatitis, infeksi paru, stroke.
Memperbaiki gizi buruk pada bayi, anak-anak dan ibu hamil serta mempercepat
penyembuhan luka.
Karena kandungan dan kelebihannya sejumlah
ahli gizi menganjurkan masyarakat lebih banyak mengonsumsi ikan gabus yang
biasanya hidup di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke
sawah-sawah ini.
Memang cara beternak ikan gabus tidak sulit,
pun tidak mudah. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan. Dan berikut ini
adalah Tips sukses budidaya ikan gabus, selengkapnya :
Ciri-ciri
ikan gabus jantan dan betina
Jantan
dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat
tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh
lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih
bening.
Betina
ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan
lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.
Pemijahan
indukan gabus
Pemijahan
dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton
ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari;
masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai
perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan
bak; masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan
memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Untuk
mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur
bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan
telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.
Penetasan
telur
Penetasan
telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang
60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih
setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan;
pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4
– 6 butir/cm2; biarkan menetas.
Telur
akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi
pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
Pemeliharaan
larva
Pemeliharaan
larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium
yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam
akuarium lain.
Pada
umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekuensi 3 kali
sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali
sehari, secukupnya.
Untuk
menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa
pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3
hari sekali, tergantung kualitas air.
Pendederan
Pendederan
I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2;
keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan
lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 – 7 karung
kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air
tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1
– 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih
dilakukan setelah berumur 3 minggu.
Demikianlah
cara beternak ikan gabus sekaligus tips sukses budidaya ikan gabus
yang bisa kami sampaikan. Selamat mencoba dan semoga sukses (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Cara Beternak Ikan Gabus"