Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Ganti Domain ?

Daftar Isi [Tampil]

Apa Saja Yang Dilakukan Setelah Ganti Domain ? alasan saya membahas hal tersebut adalah karena kemarin di salah satu grup yang membahas seputar SEO di facebook ada seorang member yang bertanya tentang "apa saja hal-hal yang dilakukan setelah beli / ganti domain, maka dari itu kali ini saya akan membahas tentang hal-hal tersebut.

Apa itu ganti domain ? Berganti domain adalah mengganti nama url blog misalnya dulunya bernama namablogmu.blogspot.com maka Anda bisa menggantinya dengan www.namablogmu.com. Tentunya dengan berganti domain tersebut blog Anda akan mudah diingat karena memiliki nama yang lebih pendek.

Selain itu blog Anda akan terlihat lebih profesional dengan domain sendiri dan tidak terkesan gratisan. Walaupun sebenarnya hanya keluar duit satu atau dua ratus ribu saja per tahun

 

Apa dampak berganti domain ?

Dengan Anda melakukan sesuatu pastinya akan menemukan dampak atau akibat entah itu positif maupun negatif, begitu juga dengan mengganti domain blog Anda juga akan merasakan dampaknya entah itu baik atau buruk.

 

Berikut ini adalah dampak berganti domain :

 

1. Dampak yang buruk

Pada saat Anda berganti domain, Anda juga akan menemui yang namanya dampak buruk. Dampak buruk atau negatif berganti domain misalnya adalah: pertama, kita harus memulai dari awal lagi. Tapi tidak semuanya, karena artikel-artikel yang sudah dibuat di blog kita akan membantu mesin pencari dalam menemukan blog kita walaupun dengan domain yang baru. kedua, Alexa rank domain baru harus dimulai dari 0, backlink juga harus dimulai dari nol (0) pada domain baru tersebut.

 

2. Dampak yang positif / baik

Selain mempunyai beberapa dampak buruk, berganti domain juga dapat memberikan dampak yang positif misalnya pertama, dengan kita berganti domain maka blog kita akan mudah dikenali.

Mengapa mudah dikenali ? Karena nama domain lebih pendek sehingga mudah diingat. dibandingkan dengan memakai subdomain Sehingga hal tersebut akan membuat blog kita berpeluang besar untuk populer.

Kedua, blog kita akan tampak lebih profesional. Mengapa demikian ? Karena blog yang memakai domain sendiri akan lebih baik dipandang dari pada memakai subdomain gratisan.

Selain itu blog yang memakai domain sendiri akan lebih mudah untuk diterima sebagai publisher iklan, karena sebagian iklan ada yang memberikan syarat untuk memiliki domain sendiri (top level domain/TLD).

 

Menurut saya berganti domain memang memiliki efek negatif dan positif, tetapi efek negatifnya hanya bersifat sementara jika Anda benar-benar serius dalam mengelola blog, dan efek positifnya dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

 

Apakah perlu pengoptimasian ulang untuk domain baru ?

Jawabanya adalah PERLU!! Karena domain baru tersebut belum memiliki apa pun seperti backlink, page view ,dan lain sebagainya. Dan, dengan mengoptimasi ulang domain baru blog Anda akan lebih mudah dalam menyesuaikan dengan mesin pencari.

Baik kembali lagi ke pembahasan yg utama yaitu tentang "Apa saja yang harus dilakukan setelah berganti domain". Oleh karena itu simak berikut ini :

 

1. Verifikasi ke google wemaster

Selain bertujuan untuk memverifikasi kepemilikan blog kepada google dengan google webmaster Anda akan dimudahkan dalam mengelola blog secara off page, untuk cara verifikaisi ke google.

 

2. Verifikasi ke alexa.com

Jika Anda ingin segera mengetahui ranking blog Anda dengan domain yang baru. Segeralah verifikasi kepemilikan blog Anda ke alexa. Untuk caranya silakan baca di Cara terbaru Verifikasi blog ke alexa

 

3.Submit ke sitemap

Jika Anda ingin artikel-artikel blog atau website Anda kembali terindeks dengan domain yang baru maka submit ke sitemap google.

 

Itulah Apa saja yang harus dilakukan setelah ganti domain. Saran saya apabila Anda berencana berganti domain maka jangan ragu-ragu karena dampak yang negatif hanya sementara. Sementara dampak yang positif dapat Anda rasakan seterusnya jika Anda benar-benar bisa dalam mengelola blog anda.

Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan sukses selalu buat bisnis Anda (bisnisan.id).